Budi Harto Foto: K. Yudha/okezone
JAKARTA - Sekira pukul 04.30 WIB, seorang lelaki setengah baya ini telah mempersiapkan sebuah kertas putih dan sebuah tali sepatu berwarna hitam. Lelaki ini kemudian singgah salah satu tempat foto copy di kawasan Bekasi, Jawa Barat.
Kepada seorang pegawai foto copy, pria berusia 66 tahun tersebut meminta agar di tuliskan dua buah hal di selembar kertas tersebut. Pertama, dia agar DPR dirombak, sementara point kedua, dia meminta agar SBY tidak diturunkan.
Budi Harto, dari Tambun Selatan, Bekasi ini berniat untuk melakukan aksi demonstrasi di depan DPR. Hal tersebut lantaran dirinya tak ingin DPR menyetujui rencana pemerintah menaikan harga bahan bakar minyak (BBM).
"Baru rencana saja, kebutuhan pokok sudah naik. Saya minta supaya DPR tidak menyetujui rencana pemerintah yang mau menaikan harga BBM. Tapi saya juga minta kalau demonstran tidak menurunkan SBY," terangnya saat berbincang dengan okezone, di depan Gedung DPR, Senayan, Jakarta Pusat, Selasa (27/3/2012).
Dia menambahkan bahwa khawatir jika SBY diturunkan akan menimbulkan kerusuhan seperti halnya di luar negeri. "Jangan naikan BBM, jangan turunkan SBY," singkatnya.
Budi yang tidak tegabung dalam elemen apapun ini mengaku baru kali ini melakukan aksi di depan DPR. "Walau anak-anak saya menentang, saya tetap datang kesini," katanya sambil meneguk air yang dibawanya dari rumah.
Lebih lanjut, mantan pengemudi taksi ini mengaku tak takut jika para demonstran lainnya terlibat bentrokan dengan aparat kepolisian.
"Mati dalam berjuang lebih terhormat, dari pada mati dalam keadaan sakit," lantangnya.
"Saya ingin memperjuangkan anak dan cucu saya, kalau BBM jadi naik kehidupan rumah tangga saya, anak dan jutaan rakyat Indonesia semakin terpuruk. Saya mati-matian, supaya keluarga dan semua rakyat Indonesia bisa nggak tambah susah," tukasnya.
(sus)
0 komentar:
Posting Komentar