Blog Archive

Senin, 31 Desember 2012

Slamet Rahardjo: Seniman Harusnya Tahu Diri


istimewaSlamet Rahardjo

JAKARTA, KOMPAS.com - Kabar tentang kegiatan shooting sinetron Love in Paris di Rumah Sakit Anak dan Bunda Harapan Kita, yang dihubungkan dengan meninggalnya Ayu Tria Diani (9), juga sampai di telinga aktor dan sutradara senior Slamet Rahardjo. Lantas apa komentarnya?

"Kalau pembuat film itu seniman, mana tega shooting di tempat orang yang menderita. Saya saja enggak tega kalau di dekat orang sakit beneran harus shooting," ungkap Slamet saat diwawancarai di Auditorium Gedung Film, Jakarta Selatan, Jumat (28/12/2012).

Menurut pemain film Jakarta Hati ini, orang-orang film itu seharusnya tahu diri untuk mengambil gambar di rumah sakit. "Harusnya orang tahu diri. Masalahnya bukan boleh tidak boleh, tapi harus mengerti tempat," tegasnya.

Kendati pun demikian, Slamet berharap masyarakat Indonesia tidak akan menganggap semua insan film seperti itu. "Yang salah, disalahkan. Tapi, jangan digeneralisasi," tuturnya.

Kasus pengambilan shooting sinetron Love in Paris di Rumah Sakit Ibu dan Anak (RSIA) Harapan Kita berawal dari keluhan Kurnianto, ayah dari mendiang Ayu Tria (9), bocah pengidap penyakit Leukemia yang merasa terganggu karena ruang ICU RSIA Harapan Kita yang seharusnya steril digunakan sebagai tempat shooting sinetron yang tayang di SCTV. Ruangan shooting tersebut bercampur dengan tempat perawatan medis anak yang sakit serius sehingga mengganggu kenyamanan pasien.

Meski pihak RSIA melalui juru bicaranya membantah telah menggunakan ruang ICU untuk kegiatan shooting. Lokasi shooting justru ditempatkan di lokasi lain sehingga tidak menggangu perawatan pasien.

0 komentar:

Posting Komentar