Blog Archive

Jumat, 02 Agustus 2013

Para Promotor Konser Chris Brown di Jakarta Mengundurkan Diri

JAKARTA, KOMPAS.com -- Avant Garde Entertainment, Variant Entertainment, dan Mirica Entertainment akhirnya mengumumkan bahwa mereka mengundurkan diri sebagai promotor-promotor konser Chris Brown Fine China-Asia Tour di Jakarta, yang telah diumumkan akan diadakan di Eco Park, Taman Impian Jaya Ancol, pada 14 September 2013.

Hal itu disampaikan oleh para promotor tersebut dalam jumpa pers yang mereka adakan di Jakarta, Selasa (30/7/2013), untuk melakukan klarifikasi berkait dengan pernyataan yang dikeluarkan dalam minggu lalu oleh pihak yang mengatasnamakan manajemen Brown dan menyebut bahwa manajemen Brown tidak mengenal ketiga promotor tersebut dan belum membuat komitmen dengan mereka.

Dijelaskan oleh CEO Variant Entertainment, Bambang Setiadi, sejak awal para promotor sudah melakukan langkah-langkah resmi berkait dengan penyelenggaraan konser tersebut.

"Kami sebagai penyelenggara telah menjalankan tahapan prosedur yang biasa dijalankan promotor," jelas Bambang dalam jumpa pers di Bumbu Desa, Jalan Suryo, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Selasa (30/7/2013).

Mula-mula, CEO Variant Entertainment, Triadi Noor, yang bertindak sebagai buyer, telah menandatangani perjanjian pada 20 Juni 2013 dengan booking agent Cult Entertainment, yang diwakili oleh Charlie Cult dan Luis Oquendo. Cult dan Oquendo membuat kontrak untuk memanggungkan Brown di Jakarta atas nama manajemen Brown, Chris Brown MGMT.

"Dari awal kami bidding, lalu confirmation, kontrak dengan agent, sampai turunnya riders itu, sampai press conference tanggal 24 Juli 2013 itu, kami sudah lakukan konsfirmasi (ke pihak Brown). Tahapan itu sudah kami lakukan sebagai promotor," terang Bambang.

Namun, masalah muncul esok harinya. "Tapi, ada kabar bahwa kami akan menjual tiket esok harinya, tapi urung kami lakukan karena ada berita yang seperti kita ketahui (ketidakpastian Brown akan datang atau tidak)," kata Triadi.

"Dari situ kami melakukan komunikasi ke manajemen Chris Brown di AS dan agen kami (Cult Entertainment) di Hongkong. Kami tidak mau kejadian ini terulang. Jadi, prosedur sudah kami lakukan. Dan, ini pengalaman pertama kena seperti ini," lanjut Triadi.

Atas kejadian ini para promotor begitu terpukul. "Kami terpukul, kami sudah melakukan semua keinginan mereka. Kami sudah diizinkan untuk promosi, agreement sudah di-sign. Katanya (pihak Brown), kami menjual tiket ilegal, itu tidak benar, karena kami belum menjual tiket apa pun," terang Direktur Avant Garde Entertainment, Bobby Alatas.

Begitu diselidiki, ternyata masalah muncul dari konflik internal yang terjadi dalam manajemen Brown. "Kami kaget saat itu. Kami kumpul semua, kami konfirmasi ke international agent. Ternyata, ada konflik antara international agent dengan manajemen (Brown), tapi kami yang korban," terang Bobby lagi.

Para promotor dari Jakarta juga menyelidiki siaran pers yang diedarkan pada Jumat minggu lalu (26/7/2013) oleh seseorang bernama Tina Davis, melalui Image Dynamics.

"Tina Davis sudah dipecat dari 2012. Kami riset, kami track ke sana, bahwa ada yang nge-tweet, 'Kalau mau nge-booking Chris Brown apa lewat kamu?', 'No'. Seperti itu kondisinya yang kami temukan," beber Bobby.

Lalu, motif apa yang menyebabkan siaran pers tersebut beredar?

"Menanggapi beredarnya surat itu, agak aneh. Kami tahu Tina Davis bukan manajer, kami secara frontal tidak mau menanggapi, kami anggap ini kompetisi di bidang ini," ujar Triadi.

Atas ketidakjelasan kondisi manajemen Brown, Mirica Entertainment, Variant Entertainment, dan Avant Garde menyatakan menarik diri alias mundur sebagai para promotor konser Chris Brown Fine China-Asia Tour di Jakarta.

"Kami bukan orang gila melakukan press conference. Kami hanya mau menarik diri, menurunkan promosi kami. Kami meminta, lewat international agent kami, uang (muka) yang sudah kami keluarkan," kata Bobby.

0 komentar:

Posting Komentar