Blog Archive

Senin, 18 Maret 2013

Makna di Balik Angka


KOMPAS Images/KOMPAS/IWAN SETIYAWANPemain SSB Laskar Muda, Arief Gunawan (tengah), menghindari hadangan pemain SSB GOR Ragunan, Heri Prasetio (kiri) dan Hilmi Aziz Siddiq, pada pertandingan Liga Kompas Gramedia U-14 di GOR Ciracas, Jakarta Timur, Selasa (12/3/2013). Laskar Muda menaklukkan GOR Ragunan dengan skor 1-0.

NOMOR punggung pemain sepak bola tak lagi berupa urutan 1-11, bagi skuad utama, atau kelanjutan dari nomor tersebut untuk pemain cadangan. Saat ini, seorang pemain sepak bola bebas-bebas saja memilih nomor punggung. Biasanya, ada cerita di balik nomor yang mereka pilih itu.

Nomor unik dan bermakna tak hanya menjadi milik bintang lapangan hijau level dunia, tetapi juga menjadi pilihan peserta Liga Kompas Gramedia (KG) U-14. Penjaga gawang Sekolah Sepak Bola (SSB) Bina Taruna, Muhammad Fernanda, misalnya, memilih nomor punggung 99. ”Saya memilih nomor tersebut sesuai dengan tahun kelahiran saya,” ujar Fernanda di GOR Ciracas, Jakarta Timur, Minggu (17/3/2013).

Bagi pemain sepak bola, nomor punggung bukanlah sekadar penanda biasa. Sejak dikenalkan pertama kali dalam final Piala FA tahun 1933 antara Everton dan Manchester City (Kompas, 27/2/2013), hingga kini, nomor punggung menjadi sebuah jati diri bagi sebagian besar pesepak bola.

Pemain sepak bola asal Cile pada era 1990-an, Ivan Zamorano, misalnya, memilih nomor 1+8 ketika datang ke Inter Milan pada 1996. Hal itu ia lakukan karena nomor 9 yang menjadi kesayangan Zamorano sudah dimiliki rekan satu timnya, pemain fenomenal asal Brasil, Ronaldo Luís Nazario de Lima.

Di Liga KG U-14, gelandang SSB ASIOP Apacinti, M Lutfi Kamal, juga punya alasan atas nomor 7 yang ia pilih. Lutfi memilih nomor 7 atas dasar kecintaan kepada idolanya, pemain asal Portugal, Cristiano Ronaldo. Ronaldo selalu menggunakan nomor 7, baik ketika bermain di Manchester United, Real Madrid, maupun ketika membela tim nasional Portugal.

Kapten SSB Jakarta North City, Samual Batistuta, memilih nomor 14 di kostumnya. Alasannya, nomor tersebut pernah dipakai ayahnya saat masih aktif menjadi pemain sepak bola.

”Saya berharap nomor keramat itu bisa membuat saya menjadi stopper dan bermain di klub Persitara Jakarta Utara seperti ayah saya,” ujar Samual.

Adapun penyerang SSB Bina Taruna, M Daffa Karunia, memilih nomor punggung 76 sesuai dengan bulan dan tanggal lahirnya. ”Saya lahir pada bulan 7 dan tanggal 6,” ucap Daffa.

Penambah semangat

Nomor punggung juga membuat sebagian pemain termotivasi bermain sesuai dengan tanggung jawab nomor yang dipilih. Nomor 7 seperti yang dikenakan Ronaldo membuat M Lutfi selalu bersemangat berlatih agar bisa bermain sebaik idolanya itu. ”Saya sering memperhatikan dan belajar teknik tendangan bebas Ronaldo lewat laman Youtube,” ungkapnya.

Nomor punggung 4 milik pemain belakang asal Spanyol, Sergio Ramos, dipilih pemain belakang SSB Jakarta North City, Aditio Renaldy. ”Tak hanya nomor punggung yang sama, saya berusaha bermain segarang idola saya, Sergio Ramos, di lini belakang,” katanya.

Menurut Pelatih Kepala SSB ASIOP Apacinti, Ansori, pihaknya memberikan kebebasan kepada pemain untuk memilih nomor punggung, termasuk pada pemain usia dini. Jika dalam proses pemilihan terdapat beberapa pemain yang memilih nomor yang sama, pihaknya juga memberikan kebebasan kepada mereka untuk berdiskusi.

”Saya ingin semua pemain menentukan pilihannya sendiri. Mereka juga harus mempertanggungjawabkan pilihannya tersebut,” ujarnya.

Semoga nomor punggung yang dipilih bisa menjadikan pemain-pemain yunior itu seperti idola mereka.

 

0 komentar:

Posting Komentar