Blog Archive

Kamis, 14 Maret 2013

Roy Suryo Ragukan Notula Rapat Exco PSSI


KOMPAS/RIZA FATHONIMenpora Roy Suryo.

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Pemuda dan Olahraga, Roy Suryo, meragukan kebenaran notula rapat Komite Eksekutif (Exco) pada 7 Maret 2012, terkait jumlah voters Kongres Luar Biasa (KLB) PSSI yang dipermasalahkan sejumlah anggota Exco. Menpora menilai surat notula yang sempat ditunjukkan kepadanya itu palsu.

Pada Rabu (13/3/2013), muncul dua surat yang kembali menambah kesimpangsiuran voters KLB PSSI. Surat pertama merupakan notula rapat Exco pada 7 Maret yang diikuti Djohar Arifin Husin (Ketua Umum PSSI), Farid Rahman, Sihar Sitorus, Bob Hippy, Widodo Santoso, Mawardi Nurdin, dan Tuty Dau. Pada salah satu halaman dalam notula itu berisi daftar nama 18 pengprov yang memiliki perbedaan dengan yang diumumkan salah satu anggota Tim Verifikasi, Sefdin Syaifudin.

Dalam notula itu, tertera tanda tangan Djohar dan Farid selaku Ketua Umum dan Wakil Ketua Umum PSSI beserta lima anggota Exco lainnya. Sementara surat lain yang beredar adalah Surat Keputusan (SK) No SKEP/32/JAH/III/2013 tentang daftar voters KLB PSSI tertanggal 17 Maret 2013. Dalam SK itu, terdapat juga daftar 100 pemilik suara yang diklaim merupakan peserta sah KLB. Akan tetapi, ke-16 di antaranya berbeda dengan notula rapat Exco pada surat pertama.

Namun, yang menjadi polemik adalah Djohar juga menandatangani SK tersebut. Djohar sebelumnya membantah pernah menandatangani notula yang ditunjukkan sejumlah anggota Exco, karena pada 7 Maret itu dia mengaku tengah berada di Medan untuk mengikuti acara pemilihan kepala daerah.

Roy Suryo mengakui, memang ketika beberapa anggota Exco menunjukkan notula rapat Exco tersebut Djohar juga hadir. Namun, ketika itu, Djohar mengaku menandatangani notula itu di bandara dan posisi surat pun tidak berbentuk dalam format notula rapat Exco.

"Setelah saya lihat lagi, pada notula itu juga terdapat keanehan. Saya terus terang juga meragukan notula itu dan bahkan di belakang itu ada tujuh tanda tangan. Tapi, di setiap halaman ada lima paraf. Berarti ada dua yang tidak paraf. Itu cacat hukum," ujar Roy Suryo di Jakarta, Kamis (14/3/2013).

"Yang menarik, justru tiba-tiba salah satu Exco menambahkan tanda tangan lagi di situ dan saya curiga itu prosesnya bisa jadi tidak ada rapat yang sebenarnya. Setelah saya tanyakan ini rapatnya kapan, mereka menyebut itu tanggal 7. Tapi, karena tidak dilakukan di Kantor PSSI, ya sudah, kalau rapat itu harusnya di PSSI," tambahnya.

Ketika ditanya kembali mengenai langkah lima anggota Exco yang akan melaporkan ke FIFA terkait persoalan tersebut, Menpora mengatakan,"Mereka itu pun bisa dilaporkan oleh kantor saya karena menipu Menteri. Jadi, di hadapan pejabat negara berani-beraninya mengajukan surat palsu. Sekarang, Biro Hukum dari Kemenpora akan memproses ini dan mereka bisa ditangkap polisi."

Meski begitu, Roy Suryo, mengaku tidak akan langsung melakukan proses hukum tersebut. Politisi Partai Demokrat itu menyatakan akan lebih dulu menunggu KLB PSSI pada 17 Maret mendatang selesai.

"Jadi, sebelum mereka melapor, mereka harus tanggung jawab dulu soal surat yang mereka tunjukkan. Berani-beraninya ditunjukkan kepada seorang pejabat negara. Untung saja, saya tidak marah," kata Menpora Roy Suryo.

0 komentar:

Posting Komentar