Kompas.com/Didik PurwantoSalah satu ponsel yang dipamerkan di Museum Telco di Indonesia Cellular Show (ICS) di Jakarta Convention Center 2012.
JAKARTA, KOMPAS.com — Datang ke Indonesia Cellular Show 2012 bukan selalu berburu diskon produk murah. Tetapi, kita bisa belajar mengetahui sejarah telekomunikasi Indonesia.
Berada di bagian Assembly Hall, pengunjung ICS 2012 bisa datang ke bagian Museum Telco yang khusus dibangun oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika. Harapannya, masyarakat bisa mengetahui sejarah pertelekomunikasian di Indonesia.
Di bagian depan, pengunjung akan disuguhkan oleh panel berupa sejarah singkat telekomunikasi Indonesia. Ternyata, sejarahnya sudah dimulai sejak 1984 dengan hadirnya Nordic Mobile Phone atau sistem analog secara global, termasuk di Indonesia.
Pada tahun 1993, PT Telkom memulai proyek percontohan seluler digital Global System for Mobile (GSM) di Pulau Batam dan Pulau Bintan.
Kemudian pada tahun 1994, sudah mulai muncul operator di Tanah Air seperti Satelindo (Satelit Palapa Indonesia), beroperasi sebagai operator GSM pertama di Indonesia yang menggunakan kartu SIM.
Selanjutnya muncul Telkomsel (1995) yang menjadi operator GSM nasional pertama, Excelcomindo Pratama (XL) pada 1996, dan Flexi pada 2003 sebagai operator CDMA pertama di Indonesia yang disusul dengan Esia dari Bakrie Telecom.
Tidak hanya bercerita tentang sejarah telekomunikasi Indonesia, tetapi Museum Telco ini juga menceritakan tentang produk-produk yang berjaya pada masa awal-awal berdirinya pertelekomunikasian Indonesia.
Salah satunya adalah ponsel sejuta umat, Nokia 3350, atau ponsel-ponsel merek Siemens yang dikenal sebagai ponsel tahan banting ataupun ponsel Ericsson yang terkenal paling kuat.
0 komentar:
Posting Komentar