KOMPASIndra Lesmana
JAKARTA, KOMPAS.com -- Mula-mula, artis musik Indra Lesmana, yang lebih terkenal di jalur jazz, menganggap iPad hanya sebatas gadget yang berukuran terlalu besar untuk digunakannya sehari-hari. Tapi, aku indra, dengan iPad pemberian Hanny Lesmana, sang istri, itu ia bisa mencipta lagu dan membuat aplikasi musik agar para penyuka musiknya bisa menikmati berbagai bentuk karya musiknya.
"Beberapa bulan yang lalu, tepatnya pertengahan tahun ini, saya bahagia dapat gadget baru. Saya dikasih sama istri saya, entah buat apa awalnya, karena sejak dulu saya lihat iPad ini terlalu besar untuk smart phone. Tapi, saya search, ternyata aplikasinya sudah maju untuk mendukung musik," cerita Indra dalam wawancara di Red White Lounge, Kemang, Jakarta Selatan, Kamis (8/11/2012).
Setelah mengerti kegunaan iPad, Indra mulai asyik mengulik musik dengan iPad miliknya. "Saya mulai download aplikasi, saya mendapatkan hal-hal baru yang sebelumnya saya tidak bisa lakukan dengan komputer dalam hal mobilitas. Saya masih bisa berkreativitas di mobil, di hotel, di mana saja," tutur Indra.
Singkat cerita, setelah fasih menggunakan beberapa aplikasi penunjang pada iPad, Indra pun berhasil mencipta sebuah lagu yang diberinya judul "Two Steps at a Time". "Setelah beberapa minggu, akhirnya saya bisa menghasilkan karya 'Two Steps at a Time'," ungkap Indra.
Indra mengisi beberapa instrumen musik "Two Steps at a Time" di tempat yang berbeda ketika waktu luang. "Saya isi drumnya di kamar hotel di Tokyo, habis itu saya harus tur untuk Urban Jazz," terang Indra.
Begitu demo lagu rampung digarapnya, ia meminta pendapat dari rekan-rekan seprofesinya. "Ternyata responnya sangat positif dari teman-teman. Bahkan, ada sound engineer yang saya kirimi, apakah sound-nya sudah sejajar dengan apa yang saya kerjakan di komputer. Ini bukan berarti, karena saya kerjakan di gadget, kualitas sound-nya turun," terangnya lagi.
Selanjutnya, Indra mulai berpikir untuk menjual karyanya di Apps Store. "Saya mulai belanja aplikasi Apps Store. Jadi, apa salahnya saya jual karya saya juga di Apps Store. Jadi, muncul ide untuk menjual album secara aplikasi. Saya search sudah ada apa belum yang buat album dalam bentuk aplikasi," katanya.
Untuk mewujudkan keinginannya itu, Indra mulai membuat sebuah aplikasi yang memungkinkan para penyuka musiknya menikmati berbagai bentuk karya musiknya. "Di iTunes Store orang kebanyakan download single. Saya pengin orang dengar enggak hanya musik, tapi yang lain juga. Misalnya, saya bisa bikinin partitur musik bagi mereka yang tertarik. Atau, tutorial untuk bikin dokumenter. Atau, bagaimana mainin lagu tertentu seperti saya memainin lagunya," paparnya.
Gayung pun bersambut. Apa yang dihasilkan oleh Indra tersebut mendapat apresiasi dari pihak Apps Store. "Banyak hal yang bisa dilakukan di sini (aplikasi yang dicipta oleh Indra). Saya excited banget karena hari ini baru di-approve Apps Store. Pagi ini jam 06.30 WIB, sudah ada (aplikasi musik Indra Lesmana di Apps Store). Mudah-mudahan ini yang pertama, di dalamnya ada apps, namanya Indra Lesmana," ceritanya.
Indra berencana meluncurkan aplikasi musik bernama Indra Lesmana itu pada 11 November 2012. Harganya 3,99 dollar AS. Di dalamnya Indra menyajikan fitur-fitur musik, video, partitur, games, dan lain-lain yang membuat para pengguna iPad dan iPhone betah dengan gadget mereka tersebut. Untuk fitur musik, Indra memasukkan album 11:11, yang terdiri dari lima lagu yang diciptanya dengan iPad, yaitu "11:11", "The Sign", "Reborn", "Angels On My Side (featuring Eva Celia, putri Indra dan Sophia Mueller), dan "Two Steps at a Time".
"Genre-nya unik. Di album ini, karena saya jazz musician, maka akan banyak terdengar harmonisasi jazz, tetapi crossover," ulas Indra.
Dengan kreativitasnya itu, aku Indra lagi, ia tak lagi harus memusingkan penjualan karya musiknya secara fisik. "Saya melihat ini revolusi membuat musik, ini platform baru untuk mengakomodir kreativitas, ada solusi, dan saya mau komit di sini. Banyak sekali yang bisa kita gali. Saya tidak perlu dipusingkan seperti penjualan CD. Kalau di Papua ada yang memegang iPhone, itu bisa (membeli aplikasinya). Lagian, pengguna smartphone semakin meningkat. Bagi saya, ini solusi para kreator musik," katanya lagi.
0 komentar:
Posting Komentar