AFP PHOTO/GLYN KIRKGelandang Chelsea dari Belgia, Eden Hazard, diandalkan Manajer Rafael Benitez dalam laga ulangan perempat final Piala FA kontra Manchester United di Stadion Stamford Bridge, Senin (1/4/2013).
LONDON, KOMPAS.com - Chelsea mempertaruhkan posisinya di Liga Inggris demi laga krusial perempat final Piala FA saat menjamu Manchester United, Senin (1/4/2013). Laga ini penuh risiko. MU sangat kuat dan tim terakhir yang menyingkirkan Chelsea dari Piala FA di Stamford Bridge, 14 tahun lalu.
Laga ulangan perempat final Piala FA pada 10 Maret 1999 tidak akan pernah dilupakan oleh The Blues. Laga ini menorehkan luka bagi Chelsea karena kandas 0-2 dari MU di Stamford Bridge. Chelsea tersingkir dari Piala FA karena laga pertama di Old Trafford, yang diwarnai kartu merah bagi Paul Scholes dan Roberto Di Matteo, berakhir 0-0.
MU menjadi tim terakhir yang menyingkirkan Chelsea dari Piala FA di Stamford Bridge. Sejarah itu bisa terulang kembali jika Chelsea tidak mampu menampilkan permainan terbaiknya menyusul kekalahan 1-2 dari Southampton di Liga Inggris, Sabtu malam.
Piala FA tidak mengenal gol tandang sehingga hasil 2-2 di Old Trafford dalam pertemuan pertama tidak akan membantu Chelsea pada laga kedua. The Blues harus membuka sendiri jalan mereka menuju semifinal.
Tim asuhan Rafael Benitez harus melewati dua tim Manchester untuk mencapai final. Jika Chelsea mampu menyingkirkan MU pada Senin malam, John Terry dan kawan-kawan akan bertemu Manchester City yang telah menanti di semifinal.
Benitez jelas memprioritaskan Piala FA dengan merotasi sejumlah pemain inti saat tandang ke markas Southampton di Liga Primer. Rotasi ini berakhir dengan kekalahan 1-2, dan Chelsea harus turun ke peringkat keempat.
Benitez memilih mengistirahatkan Eden Hazard, Ashley Cole, David Luiz, Ramires, dan Demba Ba untuk melawan MU. Kebugaran fisik pemain akan menjadi salah satu kunci untuk menang karena Chelsea dan MU hanya memiliki waktu istirahat kurang dari 48 jam.
Benitez juga diyakini menyimpan pengatur permainan Juan Mata dan Gary Cahill. Mata diklaim sakit dan Cahill menjalani pemulihan cedera. ”Cahill dan Mata tidak bisa bermain. Saya tidak mengistirahatkan mereka,” ujar Benitez membela diri.
”Jika Anda tidak memiliki satu atau dua pemain, Anda harus mengatur skuad. Mata bisa kembali Senin, sedangkan Cahill saya pikir tidak,” ujar mantan pelatih Liverpool itu.
Chelsea akan menjamu MU dengan pemain yang bugar. Stamina sangat penting dalam pertandingan ketat seperti ini. The Blues tidak memiliki pilihan lain, kecuali bermain menekan seperti babak kedua di Old Trafford, 10 Maret lalu.
The Blues mampu menyamakan kedudukan setelah tertinggal 0-2. Permainan Chelsea lebih mengalir, agresif, dan rapat di lini tengah sejak John Obi Mikel dan Hazard dimasukkan. Kedua pemain ini akan kembali menjadi motor permainan yang mengalirkan bola ke lini depan untuk menghukum MU dengan hujan gol.
Pelatih MU Sir Alex Ferguson mewaspadai kekuatan Chelsea yang tangguh di kandang. Peracik strategi asal Skotlandia itu juga menyimpan Wayne Rooney, Javier Hernandez, Ryan Giggs, dan Rio Ferdinand untuk menghadapi The Blues. ”Akan ada perubahan di Chelsea. Kami harus menunggu dan melihat bagaimana kondisi Wayne (Rooney). Dia sedikit lelah setelah kembali dari membela Inggris (melawan Montenegro),” ujar Ferguson.
MU ingin kembali mengangkat Piala FA yang terakhir kali diraih tahun 2004. Penampilan terakhir United di final pada 2007 hanya untuk kalah 0-1 dari Chelsea. Tim berjuluk ”Setan Merah” itu ingin mengakhiri penantian sembilan tahun, kontras dengan Chelsea yang empat kali mengangkat Piala FA dalam enam musim terakhir.
MU haus akan gelar juara dalam kompetisi tertua itu. Mereka sukses di Liga Inggris, tetapi sering gagal di Piala FA. Selain kalah di final 2007 dari Chelsea, MU juga pernah dihentikan di semifinal oleh Everton dan Manchester City.
Bek tengah The Red Devils, Nemanja Vidic, mengakui, laga ini sangat krusial karena akan menjadi penentu ke semifinal. Pemain asal Serbia itu ingin meraih Piala FA yang belum pernah dia lakukan. ”Tujuan saya sebelum mengawali setiap musim adalah memenangi trofi,” ujar Vidic.
”Anda ingin berada di sana untuk pertandingan besar dan saat musim berakhir, saat Anda pulang atau berlibur, Anda ingin melihat apa yang telah dimenangi. Itu yang selalu mendorong saya,” ujar Vidic. Bek tengah MU itu tampil lagi setelah 16 bulan berkutat dengan cedera lutut.
Kelelahan pemain
Laga ulangan babak perempat final Piala FA ini dinilai oleh Robin van Persie sangat tak ideal karena waktu istirahat yang minim. Kelelahan fisik bisa menurunkan kualitas pertandingan. ”Ini tidak ideal,” ujar ujung tombak Manchester Merah itu.
”Biasanya pada hari kedua (setelah pertandingan) otot-otot akan terasa tidak enak, tetapi sekarang kami harus bermain dalam keadaan seperti itu,” ujar Van Persie.
”Sungguh sayang, tetapi kami tidak bisa melakukan apa pun karena ada pertandingan Liga Champions di paruh pekan dan Chelsea masih berada di Liga Europa,” ujar pemain berusia 29 tahun itu.
Van Persie kemungkinan besar akan diistirahatkan saat melawan Chelsea. Ia telah dimainkan saat mengalahkan Sunderland 1-0, yang hanya empat hari setelah membela tim nasional Belanda di kualifikasi Piala Dunia 2014.
Lini depan MU kemungkinan besar akan ditempati oleh Javier Hernandez. Pemain asal Meksiko tersebut memiliki rekor bagus saat melawan Chelsea. Dia telah mencetak tujuh gol dalam 10 laga melawan The Blues.
”Javier akan tampil melawan Chelsea karena dia memiliki catatan gol mengesankan melawan mereka,” ujar Ferguson.
Pemain berusia 24 tahun yang dibeli dari klub Meksiko, Chivas Guadalajara, tahun 2010 tersebut mampu mencetak gol dalam posisi yang nyaris mustahil. Javier Hernandez memang jarang dimainkan, tetapi Ferguson tegas tidak akan melepas dia ke klub lain.
”Dia melakukan sesuatu di setiap pertandingan. Dia mengubah sesuatu. Dia melakukan sesuatu yang berbeda dari penyerang kami lainnya,” ujar Ferguson. (Reuters/AFP/AP)
0 komentar:
Posting Komentar