GOOGLEMarissa Mayer
KOMPAS.com — Yahoo menunjuk Marissa Mayer, salah seorang petinggi Google, menjadi CEO barunya. Yahoo dikabarkan akan membayar uang kompensasi 70 juta dollar AS atau sekitar Rp 660 miliar demi mendapatkan Merrisa Mayer.
Dana kompensasi itu merupakan total dari serangkaian gaji, tunjangan, dan bonus. Rinciannya, gaji tahunan 1 juta dollar AS, bonus tahunan 2 juta dollar AS, kontrak opsi saham 42 juta dollar AS, dan penghargaan lain, serta 14 juta dollar AS untuk uang yang seharusnya Mayer terima dari Google.
Perempuan 37 tahun yang sedang hamil ini punya tugas berat di Yahoo, mengingat perusahaan ini terkena dampak krisis global. Yahoo juga sempat melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) kepada 2.000 karyawan di seluruh dunia, April lalu.
Dalam setahun, Yahoo berganti CEO sebanyak 3 kali. Carol Bartz dipecat lewat sambungan telepon, pada September 2011, karena dinilai gagal merevitalisasi Yahoo.
Mengalami kekosongan kepemimpinan selama beberapa saat, CEO Yahoo akhirnya diisi oleh Scott Thompson. Lima bulan menjabat, tepatnya bulan Mei, Thompson menyatakan mundur dari jabatannya karena bermasalah dengan daftar riwayat hidup palsu.
Puncak kepemimpinan Yahoo kemudian diisi oleh CEO sementara, Ross Levinshon. Hingga akhirnya, Yahoo meminang Merissa Mayer. Keputusan ini membuat investor dan karyawan Yahoo terkejut.
Para pengamat teknologi percaya, tidak terpilihnya Levinsohn sebagai CEO merupakan sinyal bahwa Yahoo akan memperbarui fokus teknologi web dan produk ketimbang mengembangkan konten online.
Sebagai salah satu karyawan pertama dan insinyur perempuan pertama di Google, kekayaan Mayer diperkirakan 300 juta dollar AS. Ia banyak memimpin berbagai produk unggulan Google, mulai dari mesin pencari hingga layanan lokal dan berbasis lokasi.
0 komentar:
Posting Komentar