Ayu Laksmi tampil dalam konser peluncuran album terbarunya di Bentara Budaya Jakarta, Jalan Palmerah Selatan, Jakarta, Kamis (25/11/2010). Album yang bertajuk Svara Semesta ini berakar pada syair-syair dengan filosofi lokal dan diramu dengan genre world music.
JAKARTA, KOMPAS.com -- Penyanyi Ayu Laksmi (45), yang selama ini dikenal lewat lagu-lagu dalam album Svara Semesta, yang kontemplatif, tiba-tiba "kecanduan" film perang. Lebih tepatnya "terpaksa" harus menonton film perang demi mencipta ilustrasi film Ngurah Rai, yang akan beredar Januari 2013.
"Ternyata emosi dalam film perang begitu utuh. Kesedihan, rasa takut, cinta, kepahlawanan, semuanya menjadi satu. Itu mengubah santap musik saya, yang biasanya megah dalam keheningan, tiba-tiba ramai dalam perang. Namun, itu sebuah kehormatan untuk saya yang pendatang baru dalam dunia ilustrasi musik untuk film," kata Ayu, yang dihubungi saat dalam perjalanan menuju Pura Besakih, Bali, Sabtu (29/12).
Sejak akhir November lalu, Ayu telah menciptakan lima komposisi untuk ilustrasi film kepahlawanan itu. Salah satunya, komposisi musik pengiring adegan upacara layon, yang liriknya diambil dari kakawin di Bali. Belakangan, sutradara DoSvara Semestadid Wijanarko memesan satu komposisi lagi untuk melengkapi film ini, yaitu lagu lama Ayu berjudul "Idup".
"Untungnya, itu lagu yang kontemplatif juga. Soalnya, saya sudah telanjur meninggalkan film-film perang itu," kata Ayu. "Nanti, kalau harus membuat ilustrasi musik perang lagi, saya akan menonton film perang lagi. Sekarang, mengimbangi hidup dulu," kata Ayu tertawa-tawa. (ROW)
0 komentar:
Posting Komentar