KOMPAS IMAGES/KRISTIANTO PURNOMOBeeViolet meluncurkan album perdana mereka, Sahabat, di Jakarta, Rabu (5/12/2012).
DEPOK, KOMPAS.com -- Manajer band BeeViolet, Wahyu, mengabarkan bahwa vokalis grup tersebut, Anis, berhasil lepas dari penyekapan oleh seorang supir taksi. Wahyu mengabarkan pula bahwa kasus itu sedang ditangani oleh polisi.
Diceritakan oleh Wahyu, pada Hari Natal atau 25 Desember 2012 Anis bermaksud mengisi hari liburnya itu. Ia menumpang sebuah taksi pada pukul 21.00 WIB dari Depok ke Jatibening.
Lanjut Wahyu, Anis, yang berasal dari Kendal dan baru kira-kira sebulan tinggal di Jakarta, belum mengenal arah jalan. "Dari situ, karena Anis belum hapal jalan, dia dibawa keliling-keliling sama sopir taksi berinisial DS, umurnya sekitar 30 tahun," cerita Wahyu ketika diwawancara oleh Kompas.com melalui telepon di Jakarta, Rabu (26/12/2012). "Sopirnya bawa Anis ke arah Gunung Putri (Kabupaten Bogor), diajak muter-muter di sana," sambungnya.
Karena mulai curiga ada yang tak beres, Anis langsung minta diturunkan. "Anis bilang minta diturunkan di kantor polisi atau kalau enggak dia mau teriak minta tolong," cerita Wahyu lagi.
Bukannya menuruti kemauan penumpangnya, sang pengemudi taksi diduga malah melakukan tindak kekerasan. "Anis langsung ditendang, dicekik pakai safety belt lehernya. Terus, dia dibawa ke arah Jalan Raya Bogor," terang Wahyu.
Dalam situasi itu, Anis dipaksa sopir taksi itu untuk menelepon Wahyu. "Anis telepon saya, dia disuruh sopirnya untuk meminta tebusan Rp 1 miliar, jam satu malam," terang Wahyu lagi.
Mendapat kabar vokalis band yang dikelolanya dalam keadaan bahaya, Wahyu spontan menghubungi rekan-rekannya yang berprofesi sebagai polisi. "Enggak, saya enggak memenuhi permintaan Rp 1 miliar itu, saya langsung telepon teman-teman saya yang di Polres," jelasnya.
Masih menurut Wahyu, keadaan Anis semakin tersudut ketika disekap di kawasan Jalan Raya Bogor.
"Dia disekap di sana, tangannya diikat. Terus sopirnya manggil teman-temannya. Dari obrolannya, mungkin mereka mau memerkosa Anis, kalau enggak dapat uang tebusan," kisah Wahyu.
Beruntung, dalam situasi sulit tersebut, Anis, yang tangannya terikat, bisa melepaskan diri. "Kan dia diikat dalam taksi, sekali-sekali sopirnya nengok memastikan masih terikat. Padahal, Anis sudah berhasil lepas ikatannya," kisah Wahyu lagi. "Begitu sopirnya ngobrol lagi, nah Anis berhasil lari," lanjutnya.
Anis lantas tergopoh-gopoh mencari pertolongan kepada warga sekitar. "Dia minta bantuan ke anak muda yang nongkrong, tapi cerita yang dialami dia enggak dipercaya sama yang lagi nongkrong di situ. Mungkin mereka pikir Anis mau nipu. Kan banyak kejadian perempuan minta tolong tapi ternyata malah ngerampok. Dari situ untungnya ada tentara, dia percaya, tapi Anis diinterogasi dulu," cerita Wahyu.
Setelah Anis mendapat bantuan, sang sopir rupanya sudah telanjur melarikan diri. "Sopirnya sudah kabur, tapi untung ada pool terdekat taksi itu. Nah, si sopir ini langsung ketahuan nama dan datanya, dia baru sebulan bekerja," terang Wahyu.
Saat ini kasus penyekapan Anis sudah ditangani oleh Polres Kota Depok. Pelaku pun menjadi buronan polisi. "Sopirnya lagi diburu polisi saat ini dan kondisi Anis sekarang ini baik-baik saja, hanya ada bekas luka memar karena ditendang dan ada bekas cekikan yang tadi saya ceritakan," ujar Wahyu.
0 komentar:
Posting Komentar