Blog Archive

Minggu, 02 Desember 2012

Pesimistis Akan Industri Film, Astri Nurdin Rehat...


KOMPAS.com/IRFAN MAULLANAAstri Nurdin

JAKARTA, KOMPAS.com -- Artis peran Astri Nurdin akan rehat sementara dari bermain film. Alasannya, ia pesimistis dengan perkembangan industri film nasional.

"Aku lagi pesimistis sama layar lebar, selain ada tiga film aku lagi yang belum keluar. Ada Bidadari- bidadari Surga, Java Heat, sama berharap Bait Surau tetap rilis, yang seharusnya rilis bulan puasa kemarin," keluh Astri usai jumpa pers Apresiasi Film Indonesia (AFI) 2012 di Gedung Dewan Pers, Jalan Kebon Sirih, Jakarta Pusat, Jumat (30/11/2012).

Astri tak sembarangan berucap pesimistis. Dirinya bersandar pada realita bahwa saat ini baik masyarakat, pengusaha gedung bioskop, mau pun Pemerintah belum maksimal mendukung kemajuan industri film Indonesia.

"Selain itu, aku agak pesimistis juga melihat enggak ada elemen yang mendukung layar lebar kita, baik dari sisi penonton, bioskop, mau pun sisi pemerintahnya," kata Astri.

Dari sisi penonton, Astri menilai bahwa film horor berbumbu esek-esek masih menjadi "juara" dalam menyedot banyak penikmat. "Contoh aja, film horseks (horor seks), itu baru seminggu sudah menyedot sekian ratus ribu penonton. Jujur saja, mereka itu bukan mau menonton, tapi pengin melihat sesuatu. Sementara, film yang kami bikin mati-matian dan ada pesan yang mau kami sampaikan, itu sulit sekali mendongkraknya," ulas Astri.

Sementara itu, untuk film yang berbobot, apabila tak mampu memenuhi kuota jumlah penonton akan segera dilengserkan dari gedung bioskop. "Bioskop itu sifatnya gini, misalnya film itu enggak mencapai kuota pasti ditendang, enggak mau nunggu, enggak ada toleransi. Contoh, film Cita-Cita Setinggi Tanah itu bagus sekali, tapi kegeser dengan film yang menurutku kurang. Yang kayak gini mestinya Pemerintah bisa bantu," ujar Astri.

Namun, di tengah kondisi yang demikian, AFI 2012 dianggap Astri bisa memberi sedikit pencerahan. "Aku senang, sekarang ada ajang baru AFI dan itu punya Mendikbud. Ini berarti mereka semakin peduli. Seperti FFI kan sudah dari 1955. Kalau di AFI ini kan film horseks itu sudah pasti enggak masuk hitungan. Yang masuk itu adalah film yang memiliki message bagus kan," jelas Astri. "Ini mesti kolaborasi semua pihak. Produser kita ya mbok bikin lah film yang bagus. Terus, bioskop juga kasih toleransi lah, jangan baru empat hari langsung ditendang. Kan masyarakat kita suka dengan film yang bagus," lanjutnya.

0 komentar:

Posting Komentar