JAKARTA, KOMPAS.com - Java Jazz Festival (JJF) kesembilan akan segera digelar pada 1-3 Maret 2013 di Jakarta International Expo, Jakarta, dan dimanfaatkan menjadi ajang promosi alat musik tradisional.
Hal itulah yang akan dilakukan Kementerian Perdagangan di Paviliun Trade with Remarkable Indonesia. Di sana akan ditampilkan berbagai produk kreatif, berupa alat musik hasil karya anak bangsa sebagai salah satu komoditas ekspor yang potensial.
"Tahun ini merupakan yang keenam kalinya Kementerian Perdagangan secara konsisten mendukung pelaksanaan JJF, dengan menghadirkan panggung Hall of the World Music dan Paviliun Trade with Remarkable Indonesia," kata Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional, Gusmardi Bustami, Rabu (27/2/2013).
Dalam paviliun Kementerian Perdagangan, seluas 100 meter persegi, akan ditampilkan beberapa alat musik tradisional dan kreatif hasil karya Indonesia, seperti angklung, calung, gitar bambu, biola bambu, dan terompet bambu (persembahan dari Indonesia Bamboo Community); sasando (persembahan dari Nicodemus); orgel bambu (persembahan dari Pradjawidja Instrumentalia); rebana dan perkusi (persembahan dari Kunokini); serta drum (Harrys Drum).
Selain itu, juga akan ditampilkan produk-produk fashion kreatif, seperti tas kulit (Bara Fashion) dan sepatu kulit (Brunn).
Java Jazz Festival merupakan salah satu pergelaran musik jazz tahunan yang dinanti oleh para pecinta musik jazz Tanah Air bahkan internasional.
Panggung Hall of the World Music di Hall B2 akan menampilkan artis-artis ternama seperti The Soul Rebels, Emily Elbert, Tulus, Nino, dan Mellow Motif. JJF, yang diselenggarakan oleh Java Festival Production, selain melibatkan para artis musik jazz dari Indonesia, seperti Dwiki Dharmawan, Barry Likumahuwa, dan Indra Lesmana, juga menghadirkan para artis musik jazz dari berbagai negara lain, antara lain Joss Stone, Lisa Stansfield, Basia, dan Craig David.
Hal itu menunjukkan bahwa Indonesia telah menjadi salah satu negara tujuan bagi para artis musik jazz dunia untuk memerlihatkan kemampuan bermusik mereka dan menghibur.
"Oleh karena itu, ajang ini diharapkan dapat dimanfaatkan sebagai media untuk mempromosikan Indonesia kepada dunia melalui kekayaan budaya dengan segala potensi yang dimiliki," ujar Gusmardi.
0 komentar:
Posting Komentar