AFPDirektur Europol, Rob Wainwright (kedua dari kiri), ketika mengungkapkan skandal pengaturan skor pertandingan, pada konferensi pers, di Den Haag, Belanda, Senin (4/2/2013).
SINGAPURA, KOMPAS.com — Pihak kepolisian Singapura memerlukan bukti yang kuat untuk membongkar kartel pengaturan skor, setelah datang desakan untuk menangkap terduga salah satu pimpinan jaringan tersebut, yang menargetkan ratusan pertandingan di Eropa dan benua lainnya.
"Pihak berwenang Singapura tengah membantu pihak berwenang Italia melalui Interpol, atas penyelidikan sindikat pengaturan skor internasional yang diduga melibatkan warga Singapura, Dan Tan Seet Eng," sebut polisi Negeri Singa kepada AFP, Kamis (7/2/2013).
Kepolisian Singapura mendapai informasi tentang Dan Tan, terduga yang menjadi kunci penyelidikan dan diinginkan oleh penyidik di Roma, Italia, untuk membongkar skandal itu. Pihak berwenang Negeri Spageti juga sedang bekerja sama dengan Europol, yang merilis adanya jaringan pengaturan skor yang berpusat di Singapura, yang telah mengatur 680 laga sepak bola di seluruh dunia.
"Sindikat pengaturan skor adalah permasalahan global yang kompleks, yang hanya dapat diatasi secara menyeluruh jika seluruh negara bekerja bersama memeranginya," tegas kepolisian Singapura. "Ini membutuhkan badan penegakan hukum yang bekerja secara pro-aktif memberikan informasi dan kepiawaian untuk menggali bukti kuat yang mendukung aksi penerapan penegakan hukum tersebut," lanjut mereka.
Dan Tan adalah target penangkapan di Italia dan dilaporkan jadi tersangka dalam sebuah persidangan di Jerman. Namanya juga disebut para penyidik di sejumlah negara. Diduga, Dan Tan adalah salah satu dari lima terduga pimpinan sindikat Singapura.
Singapura tengah didesak untuk memberikan penjelasan mengapa terduga kunci seperti Dan Tan aksinya menggurita.
Sekretaris Interpol Ronaldo Noble menyatakan kepada koran Singapura, The Straits Times, negara itu mempertaruhkan reputasinya sebagai negara kecil dan sejahtera jika penangkapan itu tak segera dilakukan.
Singapura sudah lama ditengarai menjadi pusat sindikat pengaturan skor sepak bola internasional, setelah para pelakunya bertransaksi di liga lokal dan Malaysia, sebelum merambah Eropa pada '90-an.
Sumber: AFP, Yahoo
0 komentar:
Posting Komentar