KOMPAS IMAGES/RODERICK ADRIAN MOZESPemain naturalisasi asal Belanda, Raphael Maitimo.
JAKARTA, KOMPAS.com - Bek tim nasional Indonesia, Raphael Maitimo, berpendapat, kesatuan skuad Garuda bisa terancam seandainya Pelatih Nilmaizar dipecat dan digantikan Luis Manuel Blanco yang baru saja diangkat oleh PSSI.
"Aku belum tahu apakah Blanco akan menggantikan Nil. Aku menyanyangkan itu karena pergantian pelatih bisa berefek negatif," jelas Maitimo di Stadion Gelora Bung Karno usai pertandingan amal antara All Star Indonesia Legend melawan AC Milan Glorie, Sabtu (9/2/2012).
Pengangkatan Blanco sebagai pelatih timnas diumumkan langsung oleh Ketua Umum PSSI Djohar Arifin Husin pada Kamis (7/2/2013). Namun, Djohar belum bisa memastikan secara jelas bagaimana porsi kerja antara Blanco dan Nilmaizar, meskipun PSSI telah menegaskan takkan menggeser Nilmaizar.
Terlepas dari itu, keputusan ini dinilai kontroversial oleh sejumlah anggota Komite Eksekutif (Exco) PSSI). Anggota Exco, Bob Hippy, menyatakan, keputusan Djohar Arifin mengangkat Blanco dinilai bertentangan dengan aturan mengingat pangangkatan pelatih harus melalui rapat Exco.
Sejumlah kalangan juga menyayangkan keputusan Djohar mengingat Nilmaizar mau menerima jabatan di tengah-tengah kisruh yang melanda sepak bola Tanah Air. Terlebih, kabar ini bukan tidak mungkin menggangu konsentrasi Nilmaizar yang sedang mempersiapkan timnya berlaga dalam kualifikasi Piala Asia 2015.
Maitimo berharap PSSI tetap mempertahankan Nilmaizar karena secara pribadi Maitimo kagum dengan gaya kepelatihannya. "Teman-teman di timnas pun berpendapat yang sama. Lagipula, Nilmaizar juga tidak terlalu gagal. Keputusan PSSI sangat tidak profesional. Namun, aku tidak bisa berbuat apa-apa karena aku hanyalah pemain. Aku mau tak mau menerima jika pelatih baru datang," beber pemain naturalisasi asal Belanda tersebut.
0 komentar:
Posting Komentar