KOMPAS.com/IRFAN MAULLANAKrisna Mukti
JAKARTA, KOMPAS.com -- Bila kelak terpilih menjadi anggota legislatif untuk periode 2014-2019, artis peran yang juga pembawa acara Krisna Mukti mengaku tak akan sepenuhnya meninggalkan dunia hiburan yang membesarkan namanya.
Katanya, jika ada waktu luang, dirinya tetap berkeinginan untuk tampil di televisi. "Mau enggak mau, mungkin 90 persen untuk pekerjaan wakil rakyat ini, 10 persennya kalau saya lagi nganggur Sabtu atau Minggu, atau lagi enggak ngantor, boleh lah tampil-tampil di TV, nyanyi-nyanyi sebentar. Yang penting masih dalam taraf-taraf normal," ujarnya dalam wawancara di sela acara "Caleg PKB Bicara Lingkungan Bersama Mama Aleta" di Banjir Kanal Timur, Duren Sawit, Jakarta Timur, Kamis (9/5/2013).
"Karena saya juga melihat teman-teman lain yang sudah menjadi anggota dewan masih bisa tampil. Mereka juga dapat izin. Sekarang kalau mereka bisa kenapa saya enggak bisa," lanjutnya.
Namun demikian, Krisna bertekad akan tetap memprioritaskan pekerjaannya sebagai wakil rakyat jika kelak terpilih. "Ya, pasti kalau kita sudah berikhtiar untuk jadi wakil rakyat ini pekerjaan ibadah untuk negara, enggak bisa main-main. Kalau kemarin kami di dunia entertainment waktunya bisa lebih fleksibel. Kita kan yang wayangnya di situ. Kalau ini kita terikat oleh negara dan masyarakat, terikat oleh daerah yang memilih kita," ujar calon legislatif daerah meilihan Jawa Barat VII (meliputi Kabupaten Bekasi, Karawang, dan Purwakarta) ini.
Sedikit melongok kebelakang, Krisna mengaku tertarik untuk berpolitik setelah beberapa kali dirinya dipercayakan sebagai duta yang berkenaan dengan aksi sosial. "Panjang ceritanya, karena dari dulu saya juga sudah dikasih pekerjaan yang berhubungan dengan rakyat kecil. Misalnya, saya jadi duta sabun cuci, nyanyi dangdut, saya juga jadi duta dalam komunitas adat terpencil. Nah, jadi dari situ saya juga bergaul dengan mereka dan tahu apa yang menjadi kesusahan mereka. Jadi saya timbul tasa simpati dan empati terhadap mereka. Terus masuklah saya ke dalam berbagai organisasi, sosial, politik, dan kemanusiaan," cerita Krisna.
Sementara untuk wawasan politiknya, Krisna mengaku banyak belajar dari bangku kuliah. "Banyak dari teman-teman saya di senat, embrionya politik dari situ. Saya juga menjadi anggota organisasi sekian belas tahun. Tapi enggak terekam. Alhamdulillah mendaftar dan disambut baik oleh PKB, kami langsung klik," ungkap Krisna.
0 komentar:
Posting Komentar