Indonesia Super League (ISL)
BANDUNG, KOMPAS.com - Pelatih Kepala Persela Lamongan Didik Ludianto mengakui keunggulan Persib Bandung dari segi permainan atas timnya, saat melakoni laga tandang pertama di putaran kedua Indonesia Super League di Stadion Si Jalak Harupat Kecamatan Soreang Kabupaten Bandung, Minggu (12/5/2013) sore. Menurut Didik, instruksi yang diarahkan kepada anak asuhnya sebelum pertandingan tidak berjalan sesuai rencana.
"Tidak sesuai seperti yang saya inginkan. Saya minta 20 menit pertama jangan ada gol. Ternyata empat menit kami kecolongan," kata Didik saat konferensi pers usai pertandingan.
Didik menambahkan, pada pertandingan tersebut anak asuhnya sempat terpancing emosi setelah tertinggal dua gol. " Pemain kami banyak yang terpancing emosi sampai ada yang di kartu merah. Tapi terlepas dari itu organisasi kami masih amburadul," kata Didik.
Mengomentari tiga gol yang berhasil dikemas Persib, Didik mengatakan gol colongan Firman Utina di menit keempat babak pertama yang memanfaatkan kemelut di depan gawang, sempat merusak mental skuadnya.
"Kecolongan menit-menit awal membuat pemain kami down. Kita memang sempat menyamakan kedudukan, tapi Kenji dan Sergio yang terus berlari ke sana ke mari dapat membongkar pertahanan kami," paparnya.
Lebih lanjut Didik menjelaskan, gol terakhir Persib dari kaki Kenji yang memupuskan harapannya meraih poin di luar kandang, adalah buah kesalahan di lini belakang. "Gol itu karena kami terlalu bernafsu menyerang hingga akhirnya lini belakang kita lengah. Padahal saya sudah katakan kepada pemain, kesalahan sedikit saja hasilnya terjadi gol," ucapnya.
"Saya akui Persib memang layak untuk menang. Dan saya meminta maaf untuk masyarakat Lamongan karena saya tidak bisa berbuat banyak. Saya berusaha memberikan hasil yang terbaik," ucap Didik.
0 komentar:
Posting Komentar