Hewlett Packard (HP)
KOMPAS.com - Hewlett Packard (HP) sedang mengalami masa-masa sulit. Rencananya, HP akan melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) pada sekitar 25.000 karyawannya.
Menurut informasi dari Bloomberg, HP sedang mempertimbangkan akan merumahkan sekitar 25.000 karyawan. Keputusan tersebut diambil karena permintaan layanan dan bisnis komputer sedang menurun drastis.
Keputusan untuk merumahkan sekitar 25.000 karyawan ini hanya sekitar 7,2 persen dari total semua karyawan HP sebesar 349.600 karyawan di seluruh dunia. Namun, berdasarkan Business Insider, jumlah karyawan yang di-PHK tersebut mewakili sekitar 15 persen dari semua karyawannya.
Dari total semua karyawan yang di-PHK, sekitar 10.000-15.000 karyawan merupakan bagian kelompok enterprise service. Namun tidak menutup kemungkinan bagian lain juga akan mengalami hal serupa.
Keputusan PHK ini juga menjadi bagian dari strategi CEO HP Meg Whitman setelah laporan keuangan HP terus terpuruk, apalagi setelah Whitman menggantikan mantan CEO HP Leo Apotheker.
Whitman sebenarnya juga menawarkan opsi untuk pensiun dini bagi karyawannya, sehingga akan lebih baik jika dibandingkan dengan keputusan untuk PHK.
AllThingsD juga melaporkan bahwa keputusan PHK ini adalah bagian dari rencana restrukturisasi yang akan dimulai pada 23 Mei mendatang. Namun PHK tersebut tidak akan dilakukan sekaligus, tapi bertahap dengan jumlah total 30.000 karyawan.
The New York Times, mengutip seorang eksekutif anonim, menyebut alasan HP melakukan PHK adalah agar bisa mendapatkan dana untuk Research and Development (R&D) serta penjualan. Namun sumber tersebut juga menyebut bahwa PHK tidak akan dilakukan pada karyawan di kawasan China.
Belum ada kabar pasti dari HP mengenai benar atau tidaknya rencana PHK tersebut.
0 komentar:
Posting Komentar