Blog Archive

Rabu, 12 Juni 2013

Meski Tak Mengerti Bahasa Indonesia, Warga AS Puji...


Christian Arya WinataKotaK--(dari kiri ke kanan) Tantri, Cella, dan Chua--berfoto dengan latar belakang Capitol Hill di Washington, DC, AS.

WASHINGTON DC, KOMPAS.COM -- Untuk kali pertama, band KotaK dari Jakarta menggelar konser di AS, Minggu (9/6/2013) malam waktu setempat. Konser itu merupakan bagian dari rangkaian kegiatan KotaK dalam kunjungan mereka ke tiga kota di AS.

Konser yang ditonton oleh kira-kira 100 warga negara Indonesia dan AS tersebut diadakan di kafe Jammin Java, yang terletak di Negara Bagian Virginia, sekitar 20 menit dari Washington DC. Ketiga personel KotaK, Tantri (vokal), Chua (bas), dan Cella (gitar), menghibur para penonton dengan lagu-lagu populer mereka, seperti "Rock Never Dies", "Selalu Cinta", dan "Pelan-pelan Saja".

"Menyenangkan, tidak seperti apa yang aku bayangkan sebelumnya, karena kan KotaK baru delapan tahun di industri musik.  Yang datang pun nyanyi terus, setidaknya tahu lagu-lagu KotaK. Mereka enjoy lah tadi malam," tutur Tantri kepada Voice of America (VOA).

"Persiapannya lebih ke fisik. Jokes yang biasa aku bawa di Indonesia, (dan) harus seperti apa di Amerika, masih tanya-tanya ke teman-teman di sini. Mental yang pasti, karena ini first time kami main di sini. Semoga orang-orang di sini bisa menangkap apa yang kami bawa, walau pun musik KotaK dalam bahasa Indonesia,” tambah Tantri.

Bagi Cella, gaya konser KotaK di Indonesia dan di luar negeri berbeda. Begitu pula persiapannya.

"Lebih (ke) aransemen lagu, karena suasana lagu yang kami bawain di Indonesia dan di sini beda. Jadi, kami persiapkan itu aja sih," ujar Cella.

"Kami ingin membuat konsep-konsep yang berbeda, yang jamming-jamming gitu,
supaya suasana konser lebih homey, akrab dengan penonton-penonton yang datang, khususnya untuk warga-warga Indonesia di sini,” ucap Chua.

Bagi para warga negara Indonesia di Washington D.C., konser KotaK bukan hanya menjadi penghibur hati, melainkan juga obat kangen akan musik Indonesia.

Puti Azhar, contohnya. Walau sudah sering mendengarkan lagu-lagu KotaK melalui radio dan televisi, ia baru kali pertama menonton konser KotaK.

"Keren banget ternyata performance-nya. Crowd-nya juga lumayan ramai malam ini. Vokalisnya atraktif banget. Seru, bisa interaktif dengan audience-nya. Suasanya lumayanlah ngobatin kangen,” ujarnya.

Satu kejutan untuk KotaK pada malam itu adalah kehadiran salah satu mantan wakil presiden RI, Try Sutrisno, yang sedang berkunjung ke Washington DC. Ia datang beserta istri dan menantunya.

"Ketemu Pak Try itu enggak pernah kebayang sebelumnya, karena (dia) salah satu politikus yang memang aku nge-fan juga di era beliau. Kayaknya impossible banget gitu ketemu langsung dengan beliau terus foto bareng, karena dunia kami pun beda. Dunia aku dunia musik dan dunia beliau dunia politik," ucap Tantri.

Tidak hanya para warga negara Indonesia, para warga negara AS yang datang ke konser KotaK itu pun terlihat menikmati lagu-lagu dari grup yang di Tanah Air pernah tampil bareng band rock asal Kanada, Simple Plan, tersebut. Salah satunya, perempuan AS bernama Suman.

"Saya tidak mengerti liriknya, karena saya tidak mengerti bahasa Indonesia. Tapi, band dan musiknya bagus. Saya suka penyanyinya," katanya.

Selain Suman, ada juga Lance Ngo, yang menonton KotaK bersama teman-temannya.

"Sebagai orang yang tidak mengerti bahasa Indonesia, lagu-lagunya bagus. Suara vokalisnya bagus," ujarnya.  

Banyak warga negara AS yang terlihat menikmati lagu-lagu KotaK pada malam itu, menjadi penyemangat bagi para personel grup tersebut.

"Walaupun memang ada beberapa lagu yang mereka enggak ngerti, tapi setidaknya ada lagu-lagu lain yang mereka ikut nyanyi. Seru deh. Maksudnya, lebih bersahabat saja (waktu malam konser), enggak yang kaku-kaku banget,” ujar Tantri.

Shooting klip video
Jadwal kegiatan KotaK di Washington DC padat. Selain menggelar konser, mereka juga menyempatkan diri untuk berjalan-jalan ke beberapa tempat historis, seperti Gedung Putih, Lincoln Memorial, dan Capitol Hill.

Sewaktu menjalani sesi pemotretan di depan monumen dan tempat bersejarah di Washington DC, mereka sempat bergantian memegang secarik kertas bertulisan "Hijaukan Bumi", yang merupakan salah satu judul lagu mereka dalam album Terbaik.

"Kami membawa misi. Kebetulan di album terbaru ada lagu judulnya 'Hijaukan Bumi'. (Washington DC) suasananya bagus, pohon-pohon hijaunya banyak. Ingin ambil stock shot untuk video clip 'Hijaukan Bumi'," terang Chua.  

Tidak ketinggalan, KotaK juga sempat mampir ke salah satu restoran burger cepat saji Five Guys, favorit presiden AS Barack Obama. "Pasti Obama kalau disuruh memilih antara burger sama sate dia akan tetap pilih sate," canda Tantri.

Di Washington DC, KotaK juga menjalani shooting klip video single "Menembus Cahaya". Shooting itu akan dilanjutkan ke New York. Shooting tersebut akan mengambil lokasi Maryland.

"Konsepnya, kami ambil dua tempat. Yang hari ini, kami shooting indoor di salah satu bengkel milik orang Indonesia. Nama bengkelnya Raymond Manzano Automotive, LLC. Kami di sini hanya set up nge-band, karena kami mau bikin master untuk nge-bandnya," jelas Chua.

"Di hari kedua, kami shooting lagi di New York. Konsepnya, kami bertiga ceritanya menyusuri jalanan New York dan di situ kami membawa satu sisi kotak. Jadi, kan sisi kotak ada empat, digabungkan jadi satu. Nah, masing-masing dari kami bawa sisi masing-masing itu. Kami ceritanya di situ berpencar dan akan bertemu di satu titik dan akan menggabungkan tiga sisi tersebut. Dan, akhirnya, ada satu orang atas nama kerabat KotaK, dia yang membawa satu sisi lainnya, sehingga lengkaplah sisi kotak itu," sambung Chua.

Terbantu oleh Simple Plan
Perjalanan KotaK ke Washington DC diwarnai dengan berbagai pengalaman yang unik. Salah satunya, ketika mereka berurusan dengan pihak imigrasi AS.

Mereka sempat ditanya oleh petugas imigrasi itu mengenai tujuan mereka ke AS. "Lucunya pas ditanya, ya kami (jawab) mau ada show. Dia (petugas) bilang, 'Siapa? Band apa?' Akhirnya, di-search di wikipedia dan (tercatat) kami pernah featuring sama Simple Plan. Jadi, dimudahin, enggak ribet,” kisah Tantri.

Keberangkatan KotaK ke AS kali ini merupakan hadiah kemenangan KotaK atas konsep penampilan mereka dalam pergelaran Soundrenaline 2012 di Tanah Air. Dari situ, pihak Warner Music Indonesia, yang mengontrak KotaK, kemudian bekerja sama dengan perusahaan multi-media sekaligus promotor musik Sireedee Entertainment. Promotor itu pernah membawa artis-artis musik Indonesia ke AS, antara lain GIGI, PADI, Slank, Balawan, Andre Hehanussa, dan Ikke Nurjanah.

"Sireedee Entertainment sudah pitching KotaK sejak tiga tahun lalu, karena saya rasa band ini punya potensi pasar yang bagus di Amerika. Musik rock itu kan bisa diterima di semua kalangan. Apalagi, Amerika adalah kiblat musik rock," papar Ridi Djajakusuma, pendiri Sireedee Entertainment.

"Usia KotaK masih muda, namun namanya sudah melejit di belantika musik rock Indonesia. Sepantasnya mereka menimba pengalaman di Amerika, supaya semakin maju. Dan, baru tahun ini kami jodoh, setelah mereka memenangkan hadiah dari salah satu ajang musik di Indonesia. Pihak dari Warner Music Indonesia meminta Sireedee Entertainment untuk menggarap perjalanan KotaK ke Amerika," sambungnya.

Bagi KotaK, tentunya itu merupakan hadiah yang tidak akan terlupakan. "Alhamdulillah kami bisa menginjakkan kaki di Amerika. Tidak pernah terbayangkan. Tiba-tiba, alhamdulillah mendapat rezeki seperti ini," ucap Chua. "Kami memanfaatkan waktu ini sebaik-baiknya. Kami mencari pengalaman yang lebih, supaya kami bisa share ke teman-teman yang lain nanti di Indonesia," tambahnya.

Cella pun senang bisa mengikuti jejak  PADI dan Slank ke AS.

"Kapan ya KotaK ke sini? Akhirnya terjawab sekarang. Cukup senang sih, kami akhirnya menginjakkan kaki di mana rock star-rock star legend itu dilahirkan," kata Cella.

Dari Washington DC, rencananya KotaK akan melanjutkan perjalanan ke New York untuk shooting klip video dan ke Los Angeles untuk mengadakan konser. (Dhania Iman)

0 komentar:

Posting Komentar