Blog Archive

Kamis, 20 Juni 2013

Xavi Ungkapkan Keinginan Tinggalkan Timnas


AFP/DON EMMERTGelandang Barcelona dan tim nasional Spanyol, Xavi Hernandez.

RIO DE JANEIRO, KOMPAS.com — Gelandang Barcelona, Xavi Hernandez, ternyata sudah pernah berpikir untuk meninggalkan timnas Spanyol. Keinginan itu berkecamuk pada musim panas 2012 setelah membawa Spanyol mempertahankan gelar Piala Eropa. Namun, ia mengurungkan niatnya.

Hal itu diungkapkan Xavi dalam wawancara dengan surat kabar terbesar di Spanyol, El Pais, pekan lalu. Berikut cuplikan hasil wawancaranya.

Benarkah kamu pernah berpikir untuk pensiun dari timnas?

"Ya, aku sempat berpikir begitu (pensiun dari timnas). Aku sempat menyampaikan hal ini kepada pelatih Del Bosque setelah semifinal (Piala Eropa 2012) bahwa aku ingin pergi (dari timnas). Tapi, aku berpikir lagi dan melihat di mana diriku."

Siapa yang pertama kali kamu kasih tahu?


"Del Bosque. Ia bertanya apakah aku tak bahagia. 'Apakah ini (bermain di timnas) membuatmu sedih?' tanyanya. Dan, jawabannya tidak. Aku memikirkannya sampai cukup lama."

Kemudian, apa kata Del Bosque?


"Dia kemudian mengatakan, 'Tidak, bung, tidak, kamu harus pergi ke Piala Dunia di Brasil. Bagaimana bisa kamu tak bermain di sana?' Aku kemudian mengatakan ingin berlibur untuk memikirkannya dan membicarakan hal ini dengan keluarga, teman, dan kekasihku. Aku melihat jelas bahwa jika aku pensiun dari timnas, turnamen internasional pertama yang tanpa diriku akan membuatku kecewa."


Apa yang menyebabkan kamu ingin tinggalkan timnas?

"Ini lebih karena adanya kritik daripada perasaan personal. Aku berpikir, rasanya sudah cukup. Kami bermain bagus, kami masuk final Euro (2012) dan aku terus mendengarkan bahwa aku bermain buruk dan melakukan kesalahan. Lalu, aku pikir publik sudah mulai bosan kepadaku. 'Ini saatnya, Xavi.' Tapi, kemudian kami menjuarai Euro 2012. Aku memikirkan hal ini dan mengatakan, 'Kamu tahu apa? Aku menikmati kebahagiaan. Aku masih cukup kuat. Aku akan terus bermain sampai Piala Dunia'."

Kini Xavi sudah berumur 34 tahun. Namun, ia masih memiliki permainan bagus dan menjadi salah satu roh permainan Spanyol. Di Barcelona, ia juga masih menjadi andalan dan baru saja membawa klubnya juara Liga BBVA. Di Piala Konfederasi 2013, dia juga tetap tampil cerdas dan menentukan permainan tim.

Padahal, dia sebenarnya memiliki cedera kambuhan. Namun, dia mendapat ahli yang tepat untuk merawat dan menangani cederanya, yakni Dr Ramon Cugat.

Bagaimana kondisimu setelah sempat cedera serius?

"Aku pikir aku tak akan bisa berjalan dengan normal. Jika tidak ditangani Dr Ramon Cugat, aku mungkin tak ada di sini (Piala Konfederasi 2013). Dia telah mengembalikanku dalam hidupku. Aku bangun dari tempat tidur dan tak bisa berjalan. Setelah Piala Dunia (2010) ada hari-hari di mana aku tak bisa berdiri. Itu rasanya sangat pahit."

Lalu apa yang kau pikirkan?

"Aku merasa, jika aku berhenti, maka keadaannya akan semakin buruk. Aku kemudian mencoba menikmati liburan selama dua pekan untuk menjauh dari kehidupan rutin dan kemudian bangkit lagi."

Sempat merasa kelelahan?

"Aku sudah semakin tua. Lebih dari itu, ada banyak pertandingan yang harus kujalani. Aku sudah bermain dalam 700 pertandingan bersama Barca dan hampir bermain 125 kali bersama timnas Spanyol. Itu terlalu banyak."

0 komentar:

Posting Komentar