Blog Archive

Minggu, 04 November 2012

Biaya Dilunasi, Diego Boleh Tinggalkan RS


KOMPAS/DIDIT PUTRA ERLANGGA RAHARDJODiego Rangel, pemai Sriwijaya FC asal Brasil sewaktu berada di Unit Gawat Darurat RS Halmahera Bandung, Minggu (4/11/2012) malam. Diego harus menjalani operasi bahunya yang mengalami dislokasi saat melawab Persib Bandung.

BANDUNG, KOMPAS.com — Pemain Sriwijaya FC, Diego Rangel, akhirnya meninggalkan Rumah Sakit Halmahera, tempatnya dirawat setelah operasi relokasi bahu kanan. Agen pemain memutuskan untuk menalangi terlebih dahulu setelah ada kepastian dari manajemen tim.

Diego meninggalkan RS Halmahera sekitar pukul 01.15 dini hari tadi menggunakan ambulans ke hotelnya di daerah Karangsetra. Dia ditemani agennya, Mustika Ratna.

Seharusnya, Diego merampungkan operasi relokasi bahu pada pukul 20.00, tetapi dia tertahan di sana karena tidak ada pihak panitia pelaksana yang bersedia melunasi tagihan biaya. Operasi memerlukan biaya sampai Rp 10 juta.

"Sekarang tidak terasa sakit, kalau tadi iya," ujar Diego sebelum meninggalkan rumah sakit. Dia menceritakan bahwa dislokasi terjadi pada babak pertama sewaktu dia menyundul bola untuk melindungi gawang. Sewaktu jatuh, posisinya salah sehingga tulang bahunya bergeser.

Dia optimistis bisa sembuh dalam waktu singkat dan bisa memperkuat Sriwijaya FC. Diego saat ini masih berstatus pemain seleksi untuk masuk tim.

Sebelumnya, pemain asal Brasil itu sempat tertahan di Unit Gawat Darurat RS Halmahera dan tidak bisa pulang karena belum melunasi tagihan biaya perawatan. Agen pemain kebingungan karena pihak panitia pelaksana seolah lepas tangan.

Diego diturunkan pelatih Kas Hartadi dalam laga final Celebes Cup II melawan Persib Bandung. Namun, pada akhir babak pertama dia dilarikan ke rumah sakit karena bahu kanannya dislokasi.

Operasi yang berlangsung pukul 20.00 memakan biaya Rp 10 juta. Namun, hingga tengah malam dia tidak bisa meninggalkan RS Halmahera tanpa menyelesaikan tagihan. "Saya sudah tunggu sejak pukul 8.00, tapi tidak ada kepastian sampai sekarang," ujar Mustika Ratna.

Di depan wartawan, Mustika menghubungi bendahara panpel bernama Dadi, tetapi tidak mendapatkan jawaban pasti. Dadi menjawab melalui pengeras suara bahwa dia belum mendapatkan keputusan dari panpel.

Sewaktu Mustika menghubungi Direktur Teknik dan SDM Sriwijaya FC, Hendri Zainudin, dia justru heran karena seharusnya tidak ada lagi yang dibicarakan. Dia juga kesulitan menghubungi Dadi.

0 komentar:

Posting Komentar