Blog Archive

Minggu, 14 April 2013

Investasi Macet, Ferdinand dan Terry Kehilangan Uang


AFP/ADRIAN DENNISDua bek asal Inggris, John Terry (Chelsea, kiri) dan Rio Ferdinand (Manchester United).

LONDON, KOMPAS.com - Dua bek senior Inggris, John Terry dan Rio Ferdinand, dikabarkan kehilangan uang dalam jumlah besar setelah berinvestasi dalam proyek pembangunan vila di Maroko.

Ferdinand dan Terry, serta sejumlah figur sepak bola Inggris lain seperti Michael Carrick, Joe Cole dan Gary Neville menginvestasikan 200 juta poundsterling (sekitar Rp 2,8 triliun) dengan harapan mereka bisa menjadi pemilik rumah-rumah di tepi pantai. Kenyataannya, selama empat tahun ini pembangunan proyek yang dimaksud tidak juga terealisasi.

Menurut situs Daily Mail, proyek yang melibatkan bintang-bintang Inggris ini berbentuk resort mewah yang mencakup 1.342 rumah, tiga lapangan sepak bola, dan kompleks olahraga. Sayangnya, lahan yang sedianya akan digarap tersebut sekarang hanya berupa area pembangunan yang terbengkalai.

Para investor pun menyimpan kekhawatiran bahwa proyek ini akan diselesaikan. Masalah lain bagi Terry cs karena banyak investor asal Inggris yang tertarik menginvestasikan uang mereka berkat promosi yang dilakukan para pesepak bola Inggris ini. Hal tersebut diungkapkan oleh salah satu investor bernama Trevor Cockrell (55), importir tekstil dari Bolton. Cockrell terancam kehilangan uang yang ia investasikan untuk sebuah apartemen dua kamar di resort yang terletak di Berkane, Maroko tersebut.

"Banyak investor yang akan kecewa. Awalnya semua baik-baik saja, kami diberikan promosi yang mentereng bahwa ada pemain sepak bola yang ikut berinvestasi. Kami mengira, jika mereka saja mau berinvestasi, pastilah ini gagasan yang bagus," kata Cockrell.

"Tapi, sekarang kami sudah menyadari bahwa proyek tersebut tidak akan terealisasi. Mungkin tak akan jadi masalah bagi para pesepak bola itu, karena kerugian tersebut hanya segelintir dari uang mereka yang berlimpah. Untuk orang lain tentu saja ini merugikan. Tak ada yang terjadi di situs pembangunan itu selama bertahun-tahun," jelas Cockrell seperti dikutip oleh Daily Mail.

Tahun 2006, pengembang Property Logic mengumpulkan uang sejumlah 60 juta euro (sekitar Rp 763,9 miliar) dari investor yang menyumbang minimal 30.000 euro (sekitar Rp 381,9 juta) untuk properti yang nilainya mencapai 1 juta poundsterling (sekitar Rp 15,9 miliar). Hampir sebagian besar dari 480 investor berasal dari Inggris, termasuk setidaknya 25 pemain sepak bola.

Para pemain ini berinvestasi di Le Village des Amis, sebuah area eksklusif di resort tersebut. Tahun 2007 perusahaan Property Logic telah menyelesaikan pembangunan awal, namun proyek berhenti pada tahun 2009 setelah pemodal mengalami kebangkrutan. Sejak saat itu pihak pengembang mengalami kesulitan menemukan dana melanjutkan proyek. Padahal, proyek tersebut dijadwalkan akan selesai pada tahun 2010.

Suzanne Campbell, seorang konsultan desain asal London yang mengelola forum internet untuk para investor mengatakan, "Saya tak tahu apa yang akan terjadi. Beberapa anggota forum telah menyiapkan langkah hukum dan kami berpikir meminta bantuan pemerintah Maroko. Saya seharusnya sudah melakukan ini tiga tahun lalu."

Pemain bertahan Manchester United, Rio Ferdinand, sempat muncul dalam foto brosur penjualan bersama Neville dan Terry membayar untuk sebuah townhouse dengan tiga kamar tidur dan tiga vila seharga total 2 juta poundsterling (sekitar 29,8 miliar).

Dalam brosur tersebut, ia mengatakan, "Saya berencana berlibur sekali atau dua kali setahun di sini dengan keluarga. Saat melihat rencana pembangunannya, saya senang saat mengetahui bahwa ada banyak toko, restoran, dan kafe. Saya pun senang bahwa wilayah ini berbentuk komunitas terbatas dengan sistem keamanan yang baik.'

Ditemui terpisah, Minggu (14/4/2013), Sean Cusack selaku direktur Property Logic kepada The Mail menyatakan, "Kami menyadari bahwa pembangunan proyek seharusnya sudah siap beberapa tahun lalu, namun tak ada satu pun yang bisa memprediksi krisis keuangan."

"Beberapa investor kesal, namun saat ini kami tidak bisa menemukan pemodal. Meski demikian kami sedang membicarakan masalah ini dan berharap para investor yang masih menginginkan apartemen mereka bisa segera mendapatkannya," jelasnya.

Cusack pun mengungkapkan komentarnya mengenai para pemain sepak bola yang turut berinvestasi dalam proyek bermasalah tersebut, "Mereka selama ini sudah bersabar. Mereka tahu bahwa mereka tak bertanggung jawab atas terjadinya resesi."

0 komentar:

Posting Komentar